/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Rabu, 25 Juni 2014

Media Selektif Dan Differensial

A.  Pengertian Media
Media pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media berupa molekul-molekul yang selanjutnya dirakit untuk menyusun komponen sel dan memperbanyak diri sehingga sel-sel tersebut dapat dimanfaatkan. Dengan adanya media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur tunggal dan juga memanipulasi mikroorganisme yang didapatkan untuk kepentingan tertentu.

B.  Bahan dasar media
a.  Sumber nutrisi atau zat makanan
Analisa dari komposisi kandungan unsur sel mikroorganisme menunjukkan lebih dari 95% dari berat kering terdiri dari unsur utama (major elements) yaitu unsur  C, O, H, N, S, P, K, Na, Ca, Mg, dan Fe. Jika suatu jenis mikroorganisme ingin ditumbuhkan dalam cawan petri atau tabung maka harus dipenuhi kebutuhan unsur tersebut dari molekul organik yang terdapat pada media. Komposisi setiap bahan pada media tertentu terhadap mikroorganisme target menggambarkan kondisi nutrisi pada habitat aslinya karena pada keadaan itulah mikroorganisme tersebut optimal tumbuh. Berikut adalah sumber nutrisi media.

1) Sumber karbon
Molekul organik umumnya mengandung karbon sebagai tulang punggungnya seperti karbohidrat, lemak, protein yang terdapat pada pepton, glukosa, dll. Bahan organik inilah yang menjadi sumber karbon utama untuk mikroorganisme heterotrof yang umum dikultivasi.
2) Sumber nitrogen
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain yang terkandung pada peptone, meat extract, atau tryptose. Sejumlah mikroba juga dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
3) Sumber oksigen
Untuk mikroorganisme heterotrof yang dikulturkan pada cawan, sebagian besar oksigen didapatkan langsung dari udara sedangkan mikroorganisme yang dikultur pada media cair sumber oksigen berasal dari oksigen yang terlarut air. Oleh karena itu aerasi pada kultur cair dapat meningkatkan pasokan oksigen kepada mikroorganisme.
4) Sumber fosfat
Sumber fosfat organik seperti beberapa protein, kofaktor atau ATP yang dapat dijumpai pada bahan yeast extract atau pepton. Namun hampir semua mikroorganisme dapat memanfaatkan fosfat anorganik yang ditambahkan langsung pada media sepertipotassium phosphate, sodium phosphate dll. (Prescott & Harley, 2002:98).
5. Sumber unsur sekelumit (mikronutrient/trace element).
Pada lingkup media pada cawan petri, unsur mikronutrien (Zn, peralatan gelas. Fungsi mikronutrien ini umumnya menjadi bagian dari enzim atau kofaktor untuk menjadi katalis reaksi atau menjaga struktur protein. Oleh karena itu pembuktian kebutuhan unsur mikronutrien sangat sulit dilakukan dalam skala laboratorium karena setiap jenis mikroorganisme membutuhkannya dalam jumlah yang sangat sedikit (Prescott & Harley, 2002:96).


b. Komposisi Pertumbuhan

a. Agar
Agar adalah bahan yang paling umum digunakan sebagai gelling agent pada media yang terbuat dari ekstrak alga. Agar bukan sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme namun fungsinya lebih bersifat mekanis yaitu memadatkan media cair sehingga sel tidak larut dalam cairan. Struktur agar terdiri dari D-galactose, 3,6-anhydro-L-galactose, dan D-glucuronic acid. Umumnya agar terbuat dari ganggang merah.
Agar cocok menjadi agen pemadat karena setelah dilarutkan pada suhu mendidih dapat didinginkan sampai 40-42°C sebelum memadat dan tidak akan mencair lagi sebelum suhu mencapai 80-90°C. Pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.
b. Peptone
Peptone adalah hasil hidrolisis protein yang dibentuk dari proses enzimatik atau digesti asam. Casein banyak digunakan sebagai substrat pembentuk peptone, tetapi beberapa bahan lain seperti soybean meal juga sering digunakan.
c. Meat / plant extract
Ekstrak dagung dan tumbuhan mengandung asam amino, peptida dengan berat molekul rendah, karbohidrat, vitamin, mineral dantrace metals. Ekstrak jaringan hewan mengandung lebih banyak bahan protein larut air dan glikogen sedangkan ekstrak tumbuhan lebih banyak terdapat karbohidrat di dalamnya.
d. Faktor tumbuh
Banyak mikroorganisme yang membutuhkan faktor tumbuh spesifik yang harus ada dalam media pertumbuhannya. Beberapa diantaranya adalah vitamin, asam amino, asam lemak dan nutrisi dari darah.
e. Komponen selektif
 Suatu bahan yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme non target disebut komponen selektif. Komponen selektif dipakai pada media selektif yang berguna untuk mengisolasi bakteri spesifik dari populasi campuran. Bile salts (garam empedu), selenite, tetra-hionate, tellurite, azide, phenylethanol, sodium lauryl sulfate, sodium chloride (konsentrasi tinggi), dan beberapa pewarna (eosin, Crystal Violet, dan Methylene Blue) umumnya dipakai sebagai bahan selektif.  Bahan antimikroba juga dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri tertentu, diantaranya adalah ampicillin, chloramphenicol, colistin, cycloheximide, gentamicin, kanamycin, nalidixic acid, sulfadiazine, dan vancomycin.
f. Komponen diferensial
Berbeda dengan komponen selektif, komponen diferensial ini tidak menekan pertumbuhan mikroorganisme tertentu namun sebagai bahan untuk memudahkan pembedaan mikroorganisme target dari populasi campurannya (deteksi visual). Bahan diferensial seperti pH indikator akan membuat koloni target berbeda warna karena memproduksi asam. Bahan lainnya berupa pewarna kromogenik yang mampu berubah warna jika suatu reaksi enzim spesifik terjadi.
g. pH buffer / buffer salts.
pH buffer digunakan untuk menjaga pH media selama digunakan untuk tumbuh karena beberapa mikroorganisme akan tumbuh optimal pada kisaran pH yang spesifik.

C. Jenis – Jenis Media

a. Brdasarkan sifat fisik
1) Media padat
Dibuat dengan cara menambahkan agen pemadat, misalnya agar, gelatin atau silica gel ke dalam media cair. Agen pemadat yang baik adalah tidak diuraikan oleh mikroorganisme, tidak menghambat pertumbuhan mikroorganisme, tidak mencair pada suhu ruang. Agar dan silica gel tidak mencair pada suhu ruang dan tidak diuraikan oleh mikroorganisme. Sebaliknya, gelatin, diuraikan oleh mikroorganisme dan mencair pada suhu ruang. Contoh : agar nutrien, agar darah, Saboraud’s agar.
2) Media semi padat & Semi cair
Media yang sedikit diberi agar sehingga tidak menjadi media padat ataupun media cair. Meliputi nutrient broth (kaldu nutrien), citrate broth, glucose broth, litmus milk dsb. Media cair digunakan dalam propagasi banyak mikroorganisme, uji fermentasi dan uji lainnya.
3) Media cair
Media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

b. Berdasarkan Komposisi / Susunannya
1) Medium sintesis
Yakni media yang mempunyai kandungan dari isi bahan yang telah dketahui secara terperinci. Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Senyawa anorganik dan organik ditambahkan dala media sintetik harus murni, sehingga harganya mahal. Contoh: cairan hanks, locke, thyrode, eagle, dan sebagainya (dalam laboratorium virologi).
2. Media semi sintesis
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
3. Media nonsinesis
komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

c. Berdasaran Tujuan
1) Media selektif atau penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
2) Media diperkaya
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.

D. Contoh media
a. Nutrient  Agar
Media Nutrient Agar ini mengandung banyak sumber nitrogen dengan jumlah yang cukup. Media ini dapat digunakan sebagai uji air dan produk dairy. Selain itu juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak selektif, atau kata lain berupa mikroorganisme heterotrof  serta digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sample pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.di dalam Nutrient Agar tidak mengandung sumber karbohidrat sehingga baik digunakan untuk pertumbuhan bakteri, namun kapang tidak dapat tumbuh dengan baik. Komposisi dari nutrient agar adalah:
1)   0,3% ekstrak daging sapi
2)   0,5% peptone
3)   5 gram NaCl
4)   1 liter air destilat
5)   15 gram/L Agar

b. Nutrient Broth (NB)
Merupakan media selektif yang digunakan oleh mikroorganisme yang berbentuk cair. Namun sebenarnya nutient broth ini intinya sama saja dengan nutrient agar. Komposisi dari nutrient broth antara lain:
1)   5 gram pepton
2)  1,85 L air destilasi atau aquades
3)  3 gram ekstrak daging

c.PDA (Potato Dextrose Agar)
Merupakan media komplek dan media diferensiasi untuk pertumbuhan jamur dan yeast sehingga sering digunakan sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast dengan menumbuhkan mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk koloni yang dapat diikat dan dihitung (Fardiaz, 1993). Selain itu PDA (Potato Dextrose Agar) juga digunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang serta khamir pada bahan makanan dan bahan lainnya. Komposisi medianya adalah:
1)   20% Kentang
2)   Agar
3)   1 liter Aquades
4)   2% Peptone

d.Salmonella Shigella (SS) Agar
Merupakan media selektif yang digunakan untuk mengisolasi Enterobacteriaceae patogen khususnya Salmonella spp. dan Shigella spp. dari makanan, alat-alat kesehatan lain dan bahan percobaan klinik. Komposisi dari Salmonella Shigella (SS) Agar ini antara lain:
1)   8,5 gram Bile salt atau garam bile
2)  0,33 gram Brilliant green
3)  5 gram Beef extract
3)  2,5 gram Pancreatic Digest of Casein
4)  2,5 gram Peptic Digest of Animal Tissue
5)  10 gram Lactose
6)  8,5 gram Sodium Citrate
7)  8,5 gram Sodium Thiosulfate
8)  1 gram Ferric Citrate
9)  0,025 gram Neutral Red
10)  13,5 gram Agar

e.Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa sepertiS. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P. Aerugenosadan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli.
Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.

E. Sifat – Sifat Media
a. Media dasar/umum
Yaitu media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat media pembiakan lain. misalnya media potato-dextrose agar (jamur dan yeast), nutrient-broth (bakteria).
b. Media diperkaya (enriched media)
Media ini dibuat dari media dasar dengan penambahan bahan-bahan lain umtuk mempersubur pertumbuhan mikroba tertentu, yang pada media dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu dibutuhkan beberapa penambahan nutrisi pengaya kedalam media dasar yang dapat menyokong pertumbuhan mikroba, misalnya dengan menambahkan darah, serum atau ekstrak hati. Contohnya selenite-broth medium (Salmonella typhi).
c. Media diferensial/pembeda
Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni mikroba yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan yang khas. Media ini berfungsi untuk isolasi dan identifikasi bakteri. Misalnya media darah-agar untuk bakteri hemolitik, A.flavus/parasiticus agar untuk Aspergillus flavus & A. parasiticus.
d.Media selektif
Media ini digunakan untuk menyeleksi  pertumbuhan mikroba yang diperlukan dari campuran mikroba-mikroba lain yang terdapat dalam bahan yang akan diperiksa. dengan penambahan zat-zat tertentu mikroba yang dicari dapat dipisahkan dengan mudah. Media ini sangat berguna untuk identifikasi. Contohnya, SS-agar (agar Salmonella-Shigella) yang digunakan untuk mengisolasi bakteri jenis  Salmonella dan Shigella.
e. Media penguji
Media ini digunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya, media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida, residu deterjen dan lain-lain. Media ini disamping tersusun oleh senyawa dasar untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, juga sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji.


f.Media untuk penghitungan sel
Media ini digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu biakan. Media ini dapat berbentuk media dasar, media selektif, media diferensial maupun media uji.

F. Teknik Pembuatan Media
Misalnya :  ingin membuat media Y 500 ml g/l ½ X gram . siapkan akuades 500 ml , bilas sisa media yang ada diwadah dengan air . siapkan hot plate magic stirrer atur pH pada suhu 25 derajat Celsius , sisakan air yang 500 ml pertama . Media agar telah larut  media di tuang di Erlenmeyer menggunakan kertas saring . sisa air yang tadi digunakan untuk membilas sisa media pada gelas beaker . Siapkan cawan petri  lalu tuang media menggunakan dispenser . Atau media agar telah larut dituang ditabung reaksi dimasukkan menggunakan pipet tetes . media steril dituang kecawan patri . simpan dalam wadah steril.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
b. Bahan dasar media yang meliputi, Sumber karbon ; Sumber nitrogen ; Sumber oksigen ; Sumber fosfat ; Sumber unsur sekelumit (mikronutrient/trace element).
c.Komposisi media terdiri atas Agar ; Peptone ; Meat/plant extract ; Faktor tumbuh ; Komponen selektif ; Komponen diferensial ; Media buffer.
d. Jenis – jenis Media berdasarkan sifat fisik, yaitu Media padat , Media semi padat dan semi cair ,  Media cair ; Berdasarkan Komposisi/susunannya , yaitu Medium sintetis , Media semi sintesis , Media non sintesis ; Berdasarkan Tujuan , yaitu Media Selektif atau penghambat , Media diperkaya.
e. Jenis – jenis meia yang sering digunakan antara lain sepeti Nutrient  Agar , Nutrient Broth (NB) , PDA (Potato Dextrose Agar) , Salmonella Shigella (SS) Agar , Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
f. Sifat – sifat Media yang terdiri atas Media umum ; Media diperkaya (enriched media) ; Media diferensial/pembeda ; Media penguji ; Media untuk penghitungan sel.
g.Membuat media harus sesuai dengan prosedur agar hasil yang diingankan sesuai.

B. Daftar Pustaka

·         http://yusrandaengmuda.blogspot.com/2013/04/media-pertumbuhan-mikroba-bakteriologi-3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar