Implementasi
Volumetri dalam Kehidupan
Analisis Volumetri ternyata bisa digunakan dalam
bidang lingkungan hidup salah satunya yaitu dalam bidang kedokteran yang
diaplikasikan untuk mendiagnosa suatu penyakit.
Kemudian, digunakan juga dalam bidang industri,
contohnya untuk penelitian korosi pada logam atau penelitian kadar bahan
tambang. Hal inilah yang membuat metode kimia analitik khususnya Volumetri
banyak diaplikasikan di seluruh industri di dunia.
Analisis Volumetri juga
bisa digunakan dalam bidang lingkungan hidup salah satunya yaitu Penetapan
kadar Klorida (Cl) dalam air laut dengan cara Argentometri ( salah satu
jenis Volumetri ) yaitu titrasi pengendapan yang biasanya menggunakan larutan AgNO3 sebagai
larutan standar .
Kadar
air laut merupakan salah satu faktor penting dalam mempelajari air laut. Air
laut mengandung garam-garaman, gas terlarut, bahan organik dan partikel yang
tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut
(seperti densitas, kompresibilitas, titik beku dan temperatur dimana densitas
menjadi maksimum) .
Mengapa
air laut asin ? Karena kandungan garam-garam yang ada ,seberapa besar ?Kita
dapat mengetahuinya dengan meninjau kandungan Klorida ( Cl ). Penetapan ini
dapat dilakukan dengan titrasi Argentometri . Bagaimana caranya ?
§ Larutkan
5,00 ml sampel air laut dengan aquades ± 25 ml di dalam erlenmeyer 250 ml
§ Tambah 1,0 ml larutan K2CrO4 2% sebagai
indikator
§ Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampai pertama kali terbentuk warna merah bata.
§ Percobaan diulang 3 kali
§ Hitung molaritas (M) ion khlorida
dalam air laut.
Jadi , Menurut teori, zat-zat garam
tersebut berasal dari dalam dasar laut melalui proses outgrassing yakni
perembesan dari kulit bumi di dasar laut yang berbentuk gas ke permukaan dasar
laut. Bersamaan dengan gas-gas ini terlarut pula hasil kikisan kerak bumi dan
bersama-sama garam-garam ini merembes pula air, semua dalam perbandingan yang
tetap sehingga terbentuk garam di laut. Kadar garam ini tetap tidak merubah
sepanjang masa.
Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor dan keadaan lingkungannya seperti pola sirkulasi air, curah hujan, penguapan, musim, aliran sungai, serta interkasi antara laut dan daratan/gunung es. Secara umum, salinitas dapat disebut sebagai jumlah kandungan garam dari suatu perairan yang dinyatakan dalam permil. Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut.
Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor dan keadaan lingkungannya seperti pola sirkulasi air, curah hujan, penguapan, musim, aliran sungai, serta interkasi antara laut dan daratan/gunung es. Secara umum, salinitas dapat disebut sebagai jumlah kandungan garam dari suatu perairan yang dinyatakan dalam permil. Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar