Pengertian
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia
tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni
dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan
mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya
(Jutono, 1980). Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru
diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat
dihindari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah
agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk
menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan
petri (Dwijoseputro, 1987).
Mikrobia yang hidup di alam terdapat sebagai populasi
campuran dari bebagai jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia
dalam memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari lingkungannya
dialam dan ditumbuhkan dalam medium buatan. Pertumbuhan mikroba dapat dilakukan
dalam medium padat, karena dalam medium padat sel-sel mikroba akan terbentuk
suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Sutejo dkk, 1991).
Menurut Pradhika (2008), ada beberapa teknik isolasi
mikrobia, yaitu :
1.
Teknik
penanaman dari suspensi
Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari
pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran
mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal)
diambil beberapa tabung pengenceran terakhir.
2. Spread
plate (agar tabur ulas)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan
suspensi bakteri di permukaan agar, agar diperoleh kultur murni. Prosedur
kerjanya adalah suspensi cairan diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet
kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat. Trigalski kemudian
dibakar diatas bunsen dan didinginkan beberapa detik. Kemudian suspensi
diratakan dengan menggosokannya pada permukaan agar , penyebaran akan lebih
efektif bila cawan ikut diputar.
3. Pour
plate (agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat dan
dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri dan dihomogenkan lalu
dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebabkan sel-sel bakteri tidak hanya
terdapat pada permukaan agar saja tapi juga di dalam atau dasar agar sehingga
bisa diketahui sel yang dapat tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan
di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung O2.
Prosedur kerjanya adalah petridish, tabung pengenceran yang akan ditanam dan
media padat yang masih cair disiapkan. Kemudian 1 ml suspensi bakteri
diteteskan secara aseptis ke dalam cawan kosong· Lalu medium
yang masih cair dituang ke dalam petridish lalu petridish di putar membentuk
angka 8 agar suspensi bakteri dan media homogen, kemudian diinkubasi.
Pada spread plate diteteskannya
bakteri sebanyak 0,1 ml dan pada pour plate diteteskan
sebanyak 1 ml karena spread plate bertujuan untuk menumbuhkan
dipermukaanya saja, sedangkan pour plate membutuhkan ruang
yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari
pada spread plate.
4. Teknik
Penanaman dengan Goresan (Streak)
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari
campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru.
5. Goresan
Sinambung
Prosedur kerjanya adalah inokulum loop (ose)
disentuhkan pada koloni bakteri dan gores secara kontinyu sampai setengah
permukaan agar. Lalu petridish diputar 180o dan dilanjutkan
goresan sampai habis. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium
baru.
6. Goresan
T
Prosedur kerjanya adalah petridish dibagi menjadi 3
bagian menggunakan spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak
zig-zag. Ose dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah
berikutnya.
7. Goresan
Kuadran (Streak quadrant)
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan
yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak sel mikroorganisma. Goresan selanjutnya dipotongkan atau
disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya
terpisah-pisah menjadi koloni tunggal
Inokulasi bakteri dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan
mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril
sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung
banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat
hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi.
Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang
disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian
yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang
dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan
dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk
mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Teknik Inokulasi
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi
biakan murni
mikroorganisme yaitu :
1. Metode
gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari
sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang
diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni
yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan
petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan
terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat
bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis.
Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi
tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng
medium pembiakan.
Ada beberapa teknik menggores yang biasa digunakan :
2. Metode
tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar
nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok
dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat
digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran
bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni
koloni yang terpisah-pisah.
3. Metode
tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara
pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme
sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni,
1997).
4. Metode
tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau
menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian
dimasukkan ke dalam media (Winarni, 1997).
Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk
inokulasi yaitu :
1.
Mixed
culture : berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme.
2.
Plate
culture: media padat dalam petridish.
3.
Slant
culture : media padat dalam tabung reaksi.
4.
Stap culture
: media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya dengan cara penusukan.
5.
Liquid
culture : media cair dalam tabung reaksi.
6.
Shake
culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok.
Populasi
mikroba di alam sekitar kita besar lagi kompleks. Beratus-ratus spesies
pelbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk
mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang luar
biasa besarnya. Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme.
Alam sekitar
kita, udara, tanah, dan air juga dihuni kumpulan mikroorganisme. Penelitian
yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik
untuk memisah-misahkan populasi campuran yang rumit ini, atau biakan campuran
menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni
terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel
induk.(1;85)
Isolasi adalah
merupakan cara memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga dapat
diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur
murni. (2;28).
Pekerjaan
memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus dilaksanakan
secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang sangkut
paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar steril,
hal ini untuk menghindarkan kontaminasi, yakni masuknya mikroorgasnisme yang
tidak kita inginkan. Beberapa langkah pada pekerjaan inokulasi dan isolasi
mikroba adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan
ruangan
Ruang tempat inokulasi harus bersih,
dan bebas angin. Dinding ruang yang basah menyebabkan butir-butir debu
menempel. Pada waktu mengadakan inokulasi, baik sekali bila meja tempat
inokulasi didasari dengan kain basah. Pekerjaan inokulasi dapat dilakukan di
dalam suatu kotak berkaca (enkas).
2. Pemindahan
dengan Kawat Inokulasi
Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari
platina atau dari nikrom; ujung kawat boleh lurus, boleh juga berupa kolongan
yang berdiameter 1-3 mm. Lebih dahulu ujung kawat ini dipijarkan, sedang
sisanya sampai tangkai cukup dilewatkan nyala api saja. Setelah dingin kembali,
ujung kawat itu disentuhkan suatu koloni. Mulut tabung tempat pemiaraan itu
juga dipanasi setelah sumbatnya diambil. Setelah pengambilan inokulum (sampel
bakteri) selesai, mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti semula.
Ujung kawat yang membawakan inokulum tersebut digesekkan pada medium baru atau
pada suatu kaca benda, kalau tujuannya memang akan membuat suatu sediaan.
3. Pemindahan
dengan Pipet
Cara ini dilakukan misalnya pada
penyelidikan air minum atau penyelidikan susu. Untuk itu diambillah 1 ml sampel
untuk diencerkan dengan 99 ml air murni yang disterilkan. Dalam pengenceran ini
tergantung dari keadaan air atau susu yang diselidiki. Kemudian diambil 1 ml
dari enceran ini untuk dicampur-adukkan dengan medium agar-agar yang masih
dalam keadaan cair. Lalu agar-agar yang masih encer dituangkan di cawan petri.
Setelah agar-agar membeku, maka cawan petri yang berisi piaraan baru itu
disimpan dalam tempat yang aman, misalnya dalam inkubator.
4. Teknik
biakan murni (Cara Menyendirikan Biakan Murni)
Di alam bebas
tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies yang lain.
Seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba saproba
(saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana
memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Medium untuk membiakkan mikroba haruslah steril sebelum digunakan.
Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung
banyak mikroorganisme. (3;64-65)
Teknik biakan
murni untuk suatu spesies dikenal dengan beberapa cara, yaitu:
a. Cara
Pengenceran
Caranya adalah dengan mengencerkan
suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies kemudian diencerkan
dalam suatu tabung tersendiri. Dari pengenceran ini kemudian diambil 1 ml untuk
diencerkan lagi, diambil lagi untuk disebarkan pada suatu medium padat.
Kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni tumbuh dalam medium
tersebut, tetapi mungkin juga kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal
demikian, kita telah memperoleh satu koloni murni, dan selanjutnua spesies ini
dapat kita jadikan piaraan murni (biakan murni).
b. Cara
Penuangan
Caranya adalah dengan mengambil
sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan, dan sampel itu kemudian
disebarkan dalam satu medium dari kaldu dan gelatin encer. Setelah medium
mengental, maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni yang
masing-masing dapat dianggap murni.
c. Cara
Penggesekan / Penggoresan
Cara ini lebih menguntungkan bila
ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan yang
diperoleh dari latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang
terpisah. Tetapi kelemahan cara ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat
tumbuh.
Ada beberapa
teknik penggesekkan, yakni :
o Goresan T
§ Lempengan dibagi
menjadi 3 bagian dengan huruf T pada bagian luar dasar cawan Petri
§ Inokulasikan daerah I
sebanyak mungkin dengan gerakan sinambung
§ Panaskan ose dan
biarkan dingin kembali. Gores ulang daerah I sebanyak 3-4 kali dan teruskan
goresan di daerah II
§ Pijarkan kembali ose,
Prosedur di atas diulangi untuk daerah III
o Goresan kuadran
Teknik ini sama dengan goresan T,
hanya lempengan agar dibagi menjadi 4.
o Goresan radian
§ Goresan dimulai dari
bagian pinggir lempengan
§ Pijarkan sengkelir dan
dinginkan kembali
§ Putar
lempengan agar 900 dan buat goresan terputus dimulai dari
bagian pinggir lempengan
§ Putar
lempengan agar 900 dan buat goresan terputus di atas goresan
sebelumnya
§ Pijarkan ose
o Goresan sinambung
§ Ambil satu mata ose
suspensi dan goreskan setengah permukaan lempengan agar
§ Jangan pijarkan
ose,putar lempengan 1800 ,gunakan sisi mata ose yang sama dan
gores pada sisa permukaan lempengan agar
d. Cara
penyebaran
Pengenceran sampel seperti pada cara
penuangan.,Dengan memipet sebanyak 0,1 ml cairan dari botol pengencer dan
biarkan cairan mengalir ke atas permukaan agar.Cairan sampel disebarkan dengan
penyebar yang terbuat dari gelkas. Pada teknik ini sterilisasi penyebar
dilakukan dengan mencelupkan alkohol terbakar habis. Penyebar didinginkan
dahulu sebelum digunakan untuk menyebarkan cairan sampel pada permukaan agar.Penyebaran cairan contoh(sampel)dilakukan dengan memutar agar lempengan
tersebut.
e. Cara
pengucilan satu sel(sinle cell isolation)
Cara ini dengan
menggunakan suatu alat yang dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak
bakteri,dengan tanpa ikutnya bakteri yang lain.,Alat semacam ini tidak mudah
untuk menggunakannya.Alat iu berupa mikropipet yang ditempatkan pada suatu
mikromanipulator.(3;65-69)
Flora mikroba
di lingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam populasi campuran. Boleh
dikatakan amat jarang mikroba dijumpai sebagai satu spesies tunggal di alam.
Untuk mencirikan dan mengidentifikasi suatu spesies tersebut harus dapat
dipisahkan dari organisme lain yang umum dijumpai dalam habitatnya, lalu
ditumbuhkan menjadi biakan murni. Sesungguhnya ada beberapa metode untuk
memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling
sering digunakan yaitu: Metode cawan gores dan Metode cawan tuang (4;62-69)
Suspensi
mikrobmikroba digoreskan pada agar lempengan, agar miring atau media cair.
Sifat biakan dari suatu mikroorganisme tergantung pada penampilannya pada berbagai
media. Ciri berikut ini digunakan untuk mengevaluasi biakan:
§ Agar Miring
Sifat pertumbuhan pada agar miring
terlihat sebagai tidak ada, sedikit, atau subur. Pengamatan pembentukan warna
koloni. Mikroba yang tumbuh dengan subur diatas permukaan suatu media akan
telihat lebih buram dibanding dengan pertumbuhan yang tidak subur.
§ Media Cair
Sifat pertumbuhan pada bagian
permukaan, dibawah permukaan dan dasar tabung dapt terlihat dengan jelas. Pada
beberapa mikreoba terlihat pembentukan partikelyang tebal pada lapisan
pemukaan. Dibawah lapisan permukaan dapat terlihat pertumbuhan yang
keruh,bergranula, atau flokulen, sedangkan pada bagian dasar kadangkala
terlihat sedimenberupa granula kental atau terdiri dari partikel besar.
§ Agar lempengan
Koloni yang tumbuh diatas lempeng
perlu diperhatikan warna, sifat tembus cahaya, pinggiran, sifat permukaan dan
bentuknya. (5;78-79)
Kunci pokok dalam mempelajari
identifikasi mikroorganisme termasuk bakteri adalah adanya kultur murni hasil
isolasi mikroorganisme, sehingga identifikasi dapat berhasil dengan baik,
apabila diperoleh isolat yang telah murni. Kultur murni adalah suatu koloni
yang berasal dari satu sel mikroorganisme atau bakteri. Kebanyakan identifikasi
sangat tergantung dari raksi-reaksi positif atau negatif yang spesifik yang
disebabkan oleh suatu kultur murni. Adanya pencemaran mikroorganisme lain, akan
menyebabkan hasil uji dapat positif atau negatif palsu. Sehingga dalam
mikrobiologi klinik akan memperoleh hasil diagnosa salah atau palsu. (6;322)
Begitu pentingnya kultur murni dalam
identifikasi mikroorganisme (bakteri), maka cara-cara untuk memperoleh kultur
menjadi sangat fundamental bagi bidang mikrobiologi. Cara termudah untuk
memperoleh kultur murni adalah dengan cara penanaman dalam plat agar secara
goresan atau dengan taburan. Sel inokulum akan tersebar diatas media agar
sedemikian rupa, sehingga koloni yang tumbuh merupakan koloni yang berasal dari
satu sel. Koloni-koloni tersebut selanjutnya digoreskan kembali pada medium
agar yang lainnya untuk mengecek kemurniannya. (6;323)
Cara lain untuk mempermudah mengenal
kultur murni adalah dengan menggunakan media differensial. Suatu reaksi dengan
medium memungkinkan differensiasi antara dua atau lebih mikroorganisme.
Mikroorganisme yang diinginkan mungkin tidak terbedakan, tetapi
kemungkinan-kemungkinan akan memperkecil kelompok yang dicari. (6;325)
Bacillus Subtilis diasosiasikan
dengan keracunan makanan dan bermacam infeksi, seperti septicemia,
Panophthalmitis, Pneumonia, infeksi luka dan seritonitis. Koloni bacillus
subtilis adalah besar dan biasanya berpigmen kuning atau merah jambu sampai
oranye atau coklat.
Bacillus merupakan sel berbentuk
batang dengan ukuran 0,3-2,2 µm x 1,27-7,0 µm. sebagian besar motif flagellum
khas lateral membentuk endospora; tidak lebih dari satu dalam satu sel
sporangium. Gram positif. Metabolism dengan respirasi sejati-Fermentasi sejati atau
kedua-duanya yaitu respirasi dan fermentasi. Aerobik sejati atau anaerobic
fakultatif. Umum dijumpai dalam tanah.
Sentra alat penjernih air, paket depo air minum isi ulang, AMDK, system air minum untuk karyawan, dll. http://airminumisiulang.890m.com/.
BalasHapus