BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme.
Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari
organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil,
biasanya hanya berukuran 0,5-5μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam
diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak
yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela
kelompok lain.
Bakteri sering
dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti,Leptospira, yang
menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri, Actinomycetes,
menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin; yang lainnya hidup
bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat lain di tubuh mereka,
atau pada akar tanaman tertentu, mengubah nitrogen menjadi bentuk yang dapat
digunakan. Bakteri meletakkan tang dalam yogurt dan roti asam di penghuni
pertama; bakteri membantu untuk menguraikan bahan organik mati; bakteri
membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan. Bakteri semacam itu
penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan
cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil tertua yang dikenal, hampir 3,5
miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti organisme.
B.
Tujuan
Makalah ini dibuat
sebagai substansi pembelajaran mata kuliah Bakteriologi dan diharapkan dapat
menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa khususnya dan bagi masyarakat Indonesia
pada umumnya untuk dapat lebih memahami akan struktur dan morfologi bakteri.
C.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan, yaitu metode pustaka dan
studi litertur. Dimana kami mencari dan mengumpulkan informasi dari buku maupun
sumber-sumber lainnya seperti dari internet.
D.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan Penulisan
C.
Metode Penulisan
D.
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Bakteri
B.
Morfologi Bakteri
1.
Makroskopik Morfologi
2.
Mikroskopik Morfologi
C.
Struktur Bakteri
1.
Struktur Dasar
2.
Struktur Tambahan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Definisi Bakteri
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674
dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan
di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον
yang memiliki arti “small stick”.
Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok raksasa dari organisme
hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel,
sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel
mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena
bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang
memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah “bakteri” telah
diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung
pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme.
Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari
organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil,
biasanya hanya berukuran 0,5-5μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam
diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak
yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela
kelompok lain.
Bakteri
sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira,
yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri,
Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin;
yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat
lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah nitrogen
menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tangan dalam yogurt dan
roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan bahan organik
mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan. Bakteri
semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk
pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil tertua yang dikenal, hampir
3,5 miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti organisme.
Bakteri termasuk dalam golongan
prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang paling sederhana yang memiliki
ukuran dengan diameter dari 1 hingga 10 µm. Ciri yang membedakan prokariotik
dengan eukariotik adalah inti sel di mana sel prokariotik tidak mempunyai
membrane inti sel atau nukleus yang
jelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :
- Struktur
dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi:
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
- Struktur
tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi:
kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.
B. Morfologi Bakteri
Secara harafiah,
morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi dalam
cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme,
terutama hewan
dan tumbuhan
dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :
- Morfologi
Makroskopik
Populasi bakteri
tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi dan kondisi lingkungan
yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai
jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloni yang khas dalam
penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk
lingkaran, sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk,
ukuran, warna, dll) yang diistilahkan sebagai "koloni morfologi". Morfologi koloni
adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi bakteri. Morfologi
koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :
·
Shape : Bentuk
·
Edge :
Tepi;pinggir
·
Elevation :
Ketinggian
·
Size :
Ukuran
·
Surface :
Permukaan
·
Consistency :
Kekentalan ; kepadatan
·
Odor :
Bau
·
Opacity :
Transparansi
·
Chromogenesis : Pigmentasi
- Morfologi Mikroskopik
Morfologi mikroskopik
adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan dibawah mikroskop.
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / basil.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
1. Bentuk batang / basil.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau
koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat
pertumbuhan tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak
menguntungkan bakteri.
1)
Bentuk basil (batang)
Dibedakan
atas:
- Basil
tunggal, berupa batang tunggal,
contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
- Diplobasil;
berbentuk batang bergandengan dua – dua.
- Streptobasil;
berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus
moniliformis dan Azotobacter sp.
Bakteri
berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk –
bentuk sebagai berikut:
1.
Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
2.
Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus
pneumonia.
3.
Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil
pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4.
Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur
sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5.
Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk
kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6.
Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai
hasil pembelahan sel ke segala arah.
7.
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
Di bagi menjadi:
1. Koma (vibrio); berbentuk lengkungan
kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit
kolera.
2. Spiral; berupa lengkunagn lebih dari
setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan
perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya.
3. Spiroooseta; berupa spiral yang halus
dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.
Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan
usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri,
kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya
relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
C. Struktur Bakteri
- Struktur dasar
Struktur dasar
(dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
Struktur Bakteri yang khas
1.
Dinding sel.. Kebanyakan
dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut terdiri dari berbagai
bentuk dan ukuran. Dinding sel ini berfungsi sebagai pertahanan bakteri agar
dapat bertahan hidup dalam lingkungannya serta mempertahankan tekanan osmotik
bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20 atmosfir.
Dinding bakteri tersebut terdiri dsari lapisan peptidoglikan yaitu susunan yang
terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N–asetil glukosamin dan asam
N–asetil muramat yang saling berikatan silang (cross linking) dengan ikatan
kovalen. Dinding
sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding
sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik
rendah dan memelihara bentuk sel. Dinding sel pada bakteri tidak mengandung
selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N.
dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin. Isis
sel berupa protoplasma dan membran plasma.
Dengan
adanya peptidoglikan ini, bakteri terbagi dua yaitu bakteri:
a. Gram
positip yaitu bakteri yang bila diwarnai dengan kristal ungu atau jodium lalu
dicuci dengan alcohol akan tetap mempertahankan warna ungu setelah pewarnaan.
Hal ini terjadi karena bakteri gram positip mempunyai lapisan peptidoglikan
yang lebih tebal.
b. Gram negatip
yaitu kebalikan gram positip di mana bakteri tersebut akan kehilangan warna
ungunya setelah dicuci dikarenakan peptidoglikan gram negatip lebih tipis.
Table
perbedaan dinding sel gram posotif dan negatif
Property
|
Gram-positive
|
Gram-negative
|
Thickness of wall
|
thick (20-80 nm)
|
thin (10 nm)
|
Number of layers
|
1
|
2
|
Peptidoglycan (murein) content
|
>50%
|
10-20%
|
Teichoic acids in wall
|
present
|
absent
|
Lipid and lipoprotein content
|
0-3%
|
58%
|
Protein content
|
0
|
9%
|
Lipopolysaccharide content
|
0
|
13%
|
Sensitivity to Penicillin G
|
yes
|
no (1)
|
Sensitivity to lysozyme
|
yes
|
no (2)
|
Fungsi dinding
sel :
1. Berperan
dalam pembelahan sel.
2. Pelaksana biosintesa dinding sel itu sendiri.
3. Determinan
antigen permukaan bakteri.
4. Pada
gram(-) dinding sel mempunyai aktivitas endotoksin.
2.
Membran
plasma, adalah membran yang menyelubungi
sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri
ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk
virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inang-parasit, disamping
sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen
toksik untuk inang. Membran Sel ini mempunyai sifat yang semipermeabel.
Fungsi membrane
sel:
a. Transpor
bahan makanan secara selektif.
b. Pada
spesies aerob merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi.
c. Tempat
ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik.
d. Menagndung
enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintsa DNA.
e. Mengandung
reseptor protein untuk system kemotaktik
3. Sitoplasma adalah
cairan sel.
Komponen-komponen Sitoplasma
a.
Materi
inti
Materi
inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat
dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring
DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu
sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang
tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas
selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot.
DNA bakteri melekat pada septal mesosom. DNA dapat dilihat dengan pewarnaan
Fulgen sehinnga DNA dapat dilihat dengan mikroskop. Di dalam DNA terdapat
benang DNA yanmg disebut kromosom bila diekstrasi mempunyai berat molekul 2-3 x
109 dan panjang kira-kira
1mm.
b.
Ribosom
Ribosom
merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan rantai
ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi sesuai
dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai,
mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam
medium yang kurang memadai. Ribosom bakteri terletak menyebar di sitoplasma, hal ini terjadi
karena bakteri tidak mempunyai membrane inti. Organel ini berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
c.
Granula
Sitoplasma( Granula Penyimpanan)
Granula
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri menyimpan
cadangan makanan yang dibutuhkan. Sama seperti
ribosom, granula penyimpanan makanan tersebar pada sitoplasma. Granula
penyimpanan ini berfungsi untuk menyimpan makanan pada beberapa bakteri.
d.
Plasmid
Kebanyakan
bakteri memiliki plasmid.
Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah
untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam
bentuk transfer gen horizontal. Plasmid merupakan Sebuah ekstrakromosomal DNA Gratis / terintegrasi
dalam Kromosom Edaran, kecil dan Self-direplikasi Yang tidak penting untuk
kelangsungan hidup sel Tapi, sering membawa informasi genetik pentingDampak,
misalnya:penyebaran penyakit menular penyebaran resistensi antibiotic Rekayasa
genetika
- Struktur tambahan
Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu).
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
a) Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada
jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
b) Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk
batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagela adalah struktur
kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein
termasuk flagelin yang membuat
flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan
dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela
berotasi. . Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Banyak spesies
bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk
lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan
bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat
kecil, tebalnya 0,02 - 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri.
Berdasarkan
tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan,
yaitu:
1.
Atrik : bakteri yang tidak
mempunyai flagel / alat gerak
2.
Monotrik : bakteri yang
mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya.
3.
Lofotrik : bakteri yang
memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung tubuh bakteri.
4.
Amfitrik : bakteri yang
mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada kedua ujungnya.
5.
Peritrik : bakteri yang
mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.
Contoh :
c) Pilus dan fimbria
adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel,
pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih
kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
d) Klorosom adalah struktur
yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan
pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri
yang melakukan fotosintesis.
e) Vakuola gas terdapat pada
bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. Dengan mengatur jumlah gas dalam
vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka
secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.
f) Endospora adalah bentuk
istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
KESIMPULAN
Bakteri
sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira,
yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri,
Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin;
yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat
lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah nitrogen
menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tangan dalam yogurt dan
roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan bahan organik
mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan. Bakteri
semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk
pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil tertua yang dikenal,
hampir 3,5 miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti organisme.
Bakteri termasuk dalam golongan
prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang paling sederhana yang memiliki
ukuran dengan diameter dari 1 hingga 10 µm. Ciri yang membedakan prokariotik
dengan eukariotik adalah inti sel di mana sel prokariotik tidak mempunyai
membrane inti sel atau nukleus yang
jelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :
- Struktur
dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi:
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
- Struktur
tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi:
kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.
DAFTAR
PUSTAKA
idonkelor.blogspot.com/
educorolla2.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar